Rabu, 10 September 2014

kenapa begitu takut jatuh cinta (?)

Aku tengah mencoba memahami(mu). Bagaimana menyukai(mu) pun bisa mematahkan diriku sendiri.~

Pagi ini mendung, mirip pagi kemarin, mungkin masih awan yang sama, yang siang lalu pergi lalu datang kembali pagi ini.


Tepatnya pagi ini ketika bangun pagi, aku menyadari kenapa aku begitu takut jatuh cinta. Lalu aku menemukan alasan, bahwa aku terlalu enggan patah hati dan terlalu takut disakiti. Itu tentu aku sadari jauh-jauh hari yang telah lalu.

Lalu pagi ini, aku kembali menyadari satu hal. Kenapa aku begitu takut jatuh hati, yaitu karena aku begitu takut dikecewakan. Kenapa? Karena aku menyadari bahwa aku orang yang begitu sulit dipahami. Punya mood yang up and down, suasana hatiku pun dapat begitu cepat berubah. Aku juga cengeng. Aku takut dengan kemarahan. Tapi mana ada hubungan yang tanpa amarah?

Aku akan sulit menerima ketika pasanganku mendiamkanku, atau akan begitu sedih ketika pasanganku marah. Hatiku terlalu lemah untuk membiarkan cinta masuk. Ya, aku memang beberapa kali bertemu dengan orang yang bisa bertahan, tapi tidak lama kemudian, aku yang akhirnya mundur. Karena apa? Karena aku dihantui perasaan manakala mungkin aku tidak cukup mampu membahagiakannya. Ini hanya pikiran terburukku.

Aku bukan seorang perempuan simple yang mudah dijatuhi ataupun menjatuhi cinta. Aku terlalu rumit, dan itu sering kali menelan diriku sendiri. Aku punya banyak hal yang harus aku pikirkan. Tuhan sedang memberiku kesempatan untuk menjadi manusia yang lebih besar dengan memberi aku beberapa masalah besar untuk aku selesaikan. Dan apakah ada pria yang cukup sabar menemaniku? Membantuku? Menerimaku apa adanya?
 
Seorang terdekatku bilang, ‘beri cinta kesempatan untuk setidaknya masuk. Lalu, kamu baru boleh memutuskan, untuk jatuh cinta atau tidak padanya.’

Mungkin untuk sebagian orang, itu mudah saja. Tapi tidak untukku, Sungguh.
 
Akan ada waktunya, aku siap untuk membahagiakan siapa yang bersedia mencintaiku…

Saat ini, aku tengah belajar jatuh cinta dengan lebih baik. Agar kelak, tidak menyesal karena (selalu) melewatkan mereka yang tengah berusaha mencintaiku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar