Selama ini aku tergolong susah bersahabat dengan orang. Baik di dunia nyata atau maya. Kalau sekadar kenal sih banyak. Tapi seseorang akan ku sebut sahabat kalau aku membagi banyak rahasia dengannya. Nah terkadang aku sulit mempercayai seseorang untuk memegang rahasiaku hingga akhirnya kadang aku tertutup dengan orang-orang yang sebenarnya bisa jadi adalah teman sekolah atau teman kuliah. Banyak hal yang aku simpan sendiri di dalam kepala ku. Apalagi kalau saat ingin menceritakannya aku takut orang di sekitar ku beranggapan: 'nggak penting banget yang diceritakan' atau anggapan-anggapan lainnya. Parno memang. Ujung-ujungnya aku berlalu dari depan mereka tanpa mengatakan apa-apa. Paling sering menyembunyikan kesedihan sendirian. Soalnya kegembiraan mudah saja kita bagikan dengan banyak orang.
Sebut saja Mayang dan Oliv, aku bertemu mereka sewaktu kelas 2 sma, kebetulan waktu itu aku dan mereka berada pada sanggar tari yang sama, yap!! kami memiliki hobi yang sama, menari. Sering pula kami tampil bersama dalam acara-acara yang membutuhkan jasa kami.
Ki - ka : Oliv, Ine (Aku), Mayang
Mereka sahabat terbaikku, selalu ada buat aku, bahkan sampai saat ini walaupun kami terpisah cukup jauh pun kami masih tetap intens berhubungan. Kesetiaan mereka sangat mengesankan, beruntung aku memiliki sahabat seperti mereka.
Sahabat Sejati...
Mengatakan yang Sesungguhnya
Sahabat sejati tidak akan sungkan mengatakan, "Ne, berat badan kamu naik ya?" atau "Ne, ada cabai di gigi kamu, bersihin dong!" Mengapa? Karena mereka melakukan itu tidak lebih untuk kebaikan kita. Tidak jarang mereka menjadi alarm yang tidak berhenti memperingatkan kita bahwa pria yang kita sukai sebenarnya pria yang tidak baik dan tidak pantas untuk kita.
Jengkel? Jangan lagi. Mereka tidak sedang menjatuhkan kita kok. Mereka mengatakan hal yang sesungguhnya sekalipun terkesan menyakitkan hati kita. Mereka mengatakan sesuatu yang terkesan 'dingin' tetapi mereka melakukan itu untuk menunjukkan kepedulian yang sangat besar bagi kita. Lebih baik sahabat sendiri yang mengatakan ada cabai di gigi kita ketimbang kita keliling kota dengan cabai terselip di antara gigi tanpa sadar. Iya kan, gals?
Sahabat Sejati...
Mengantar Kita Menggapai Impian
Sekalipun mereka mengatakan hal-hal kebenaran tentang kita, mereka tidak akan menghakimi atau mengkritik kita. Mereka adalah pemberi saran terbaik, sekaligus rekan paling gila yang bisa membuat kita tidak sungkan mengatakan apa sebenarnya impian kita, apa yang sebenarnya yang kita cari dalam hidup ini (seringkali hal ini bahkan tidak diketahui orang tua kita sendiri).
Bersama mereka, kita bisa mendapat motivasi dan dorongan yang kuat untuk menggapai impian kita. Kita juga demikian, menjadi penopang impian sahabat kita. Saling mendukung, saling percaya dan saling mengingatkan, tanpa sikap menghakimi. Mereka bisa menjadi kotak untuk menampung impian kita, sekaligus tempat mencurahkan air mata saat impian kita tak tercapai dan melambung terlalu tinggi untuk diraih.
Pernah suatu hari Aku, Mayang, dan Oliv bermimpi untuk berlibur ke Paris bersama, tentunya dengan tabungan kami masing-masing, bukan dari orang tua, itu menjadikan kami bersemangat untuk menggapai impian itu bersama. Semoga suatu saat nanti benar-benar terwujud, Amin Amin Amin...
Sahabat Sejati...
Tidak Meminta Imbalan Apapun
Mungkin kita pernah saling meminjam barang atau uang pada sahabat kita, ini wajar. Tetapi di luar itu semua, seorang sahabat tidak mengharap apapun dari kita Tidak mengharap kita akan memberikan sesuatu dalam bentuk materi atau keuntungan lain. Mereka hanya ingin berbagi bersama kita dan saling menopang. Tidak ada imbalan yang akan mereka minta sebagai bentuk balas jasa.
Sekalipun kita dalam kondisi susah, melarat, jatuh miskin dan tidak memiliki apapun, mereka akan ada di samping kita masih menjadi sahabat yang sama baiknya seperti pada saat kita sukses dan bahagia. Mereka selalu membagi energi, pikiran, waktu, tenaga dan berbagai hal lain untuk kita Tidak mudah melakukan semua itu tanpa imbalan, mereka adalah harta yang harus kita jaga. MAYANG OLIV KU :*
Sahabat Sejati...
Tidak Akan Mengubah Anda
Mereka menerima apapun diri kita, apapun pemikiran kita, dan mereka tidak akan meminta kita untuk berubah menjadi orang lain. Mungkin mereka akan mengingatkan kita bila terlalu banyak mengonsumsi makanan tak sehat, mereka melakukan itu untuk kebaikan kita.
Jika kita tidak suka dengan pilihan film kesukaannya, mereka tidak akan memaksa kita untuk menonton film tersebut. Mereka menghormati kita, keputusan kita dan hal-hal yang tidak kita suka. As simple as that.
Sahabat Sejati...
Mau Mendengarkan Anda
Banyak orang yang tampak mendengarkan kita dan bersimpati, tetapi hanya itu saja, kemudian mereka berlalu. Tetapi seorang sahabat tidak melakukannya, mereka mendengar apapun yang kita katakan, bahkan bila membutuhkan waktu berjam-jam. Saat kita mencurahkan hati dan pemikiran kita, mereka benar-benar mendengarkan kita. Melihat mimik wajah kita, menggali apa yang sedang kita rasakan dan mereka selalu tahu saat kita berbohong. Memang benar adanya, mayang dan oliv selalu tau kalau aku sedang tidak berkata jujur pada mereka. Mereka mengerti aku lebih dalam dari orang lain yang beranggapan mereka mengerti aku.
Sangat sedikit orang yang mau mendengarkan kita hingga mendalam, ini bukan pekerjaan mudah. Karena lebih banyak orang yang akan menghakimi dan mengkritik kita, itu lebih mudah daripada mendengarkan. Sahabat akan selalu mendengarkan kita tanpa kritik. Karena itu, kita lebih membutuhkan dua orang sahabat sejati yang mau mendengarkan kita dibandingkan hanya bersenang-senang dan terlihat cool dengan beberapa orang, tetapi sebenarnya kita kesepian.
Nah, ini foto kami bertiga sewaktu Perpisahan SMA
Aku lebih memilih memiliki 2 sahabat setia dibandingkan punya teman banyak yang hanya berlalu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar